Musyawarah Daerah VII MUI Maluku Resmi Dibuka, Penjabat Gubernur Maluku: MUI Harus Menjadi Penyeimbang dan Pengayom Umat

Daerah Maluku427 Dilihat

Jejak berita.Com, Ambon – Musyawarah Daerah (Musda) VII Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku 1446 Hijriah, dengan tema “Berkhidmat dalam Menegakkan Kemaslahatan dan Keharmonisan Umat”, resmi dibuka pada Senin, 7 Oktober 2024. Acara pembukaan berlangsung di Asrama Haji Waiheru, Ambon, dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Ie, yang secara simbolis membuka Musda dengan pemukulan rebana.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Wakil Ketua MUI Bidang Dakwah sekaligus Koordinator MUI Wilayah Timur, K.H. Muhammad Cholil Nafis beserta rombongan, serta unsur Forkopimda Provinsi Maluku, Ketua MUI Provinsi Maluku beserta jajarannya, MUI Kabupaten/Kota, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, dan para undangan lainnya.

Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Ie, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Musda yang menjadi forum penting untuk melahirkan kepemimpinan MUI yang akan terus membina umat Islam di Maluku. “Kami berharap Musda ini menghasilkan kepemimpinan yang mampu mengayomi dan membimbing umat, demi kemajuan daerah, bangsa, dan negara,” ujar Sadali.

Sadali juga menegaskan peran strategis MUI sebagai lembaga keagamaan yang telah berperan penting dalam pembangunan kehidupan beragama di Indonesia. “Eksistensi MUI telah banyak memberikan kontribusi dalam memperkuat iman dan takwa, serta pemberdayaan umat. Kami berharap MUI Maluku terus melakukan konsolidasi organisasi dan memperkuat perannya sebagai otoritas keagamaan yang dipercaya umat Islam di Maluku,” lanjutnya.

Selain itu, Sadali menekankan pentingnya peran MUI dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di Maluku yang dikenal sebagai daerah dengan keberagaman agama dan budaya. “MUI harus aktif mendorong dialog antar agama, serta melakukan mediasi dan kegiatan sosial yang memperkuat solidaritas di Maluku,” tambahnya.

Menjelang Pilkada 2024, Sadali berharap MUI Maluku dapat menjadi penyeimbang dalam dinamika sosial politik lokal. “Dengan sikap netral dan bijaksana, MUI diharapkan mampu memberikan pandangan yang moderat, sejuk, dan mendorong pelaksanaan Pilkada yang aman, damai, jujur, dan demokratis,” tegasnya.

Sadali juga mengharapkan MUI Maluku untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan organisasi keagamaan lainnya dalam membangun Maluku. “Pemerintah Provinsi Maluku akan selalu membuka ruang bagi MUI untuk terlibat dalam setiap dimensi pembangunan di daerah ini,” tutup Sadali.

Musda VII MUI Maluku akan berlangsung selama dua hari, dari 7 hingga 8 Oktober 2024, dengan berbagai agenda penting untuk menentukan arah kepemimpinan dan program MUI Maluku ke depan. (JB-02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *