Ambon Gelar World Music Concert 2024 dalam Rangka HUT Ke-5 Ambon UNESCO City of Music

Jejak berita.Com, Ambon – Dalam rangka memperingati HUT ke-5 penobatan Ambon sebagai UNESCO City of Music, Ambon Music Office (AMO) akan menyelenggarakan World Music Concert (WMC) 2024 yang direncanakan berlangsung pada 30 Oktober 2024. Acara ini digelar sebagai puncak perayaan yang berlangsung sehari sebelum peringatan resmi pada 31 Oktober 2024. Hal ini disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian (Diskominfo Sandi) Kota Ambon, Ronald Lekransy, melalui sambungan telepon pada Jumat, 20 September 2024.

“WMC 2024 ini menjadi salah satu acara utama menjelang peringatan HUT ke-5 Ambon sebagai UNESCO City of Music, dengan tema yang diangkat adalah ‘Music and Nature’,” ungkap Lekransy.

Lekransy menjelaskan, tema tersebut merupakan bagian dari program inovatif AMO, yaitu Sound of Green (SoG), sebuah kolaborasi yang menggabungkan musik dan pelestarian lingkungan. Program ini juga telah menjadi referensi penting bagi kota-kota musik dunia yang tergabung dalam jaringan UNESCO.

Lebih lanjut, Lekransy menambahkan bahwa World Music Concert 2024 akan dihadiri oleh seniman dari enam negara, yakni Korea Selatan, Vietnam, Thailand, Malaysia, Belanda, dan Indonesia. Beberapa musisi yang akan tampil di antaranya adalah Dasom Baek, Lee Jihun & Chibaes, serta Noll-J dari Korea Selatan; Jessica Manuputty dan Boi Akih dari Belanda; Putthakhum Saengsopee dari Thailand; Muzeka Selendangan Perak dari Malaysia; serta Arca, yang akan mewakili Ambon dan Indonesia.

Sebelum pelaksanaan konser, akan digelar ASEAN CITIES FORUM 2024 di lantai 7 Kantor Gubernur Maluku. Forum ini akan menghadirkan lima vocal point UNESCO City of Music sebagai narasumber untuk membahas kolaborasi dan inovasi di bidang musik.

World Music Concert 2024 sendiri akan diselenggarakan di ruang pertunjukan Taman Budaya Ambon dan diharapkan menjadi salah satu acara yang menarik perhatian masyarakat serta tamu internasional.

“Acara ini tidak hanya akan menjadi perayaan musik, tetapi juga upaya untuk memperkuat posisi Ambon sebagai kota musik dunia, serta menyebarkan pesan penting tentang hubungan antara musik dan alam,” tutup Lekransy. (JB-02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *