Jb. Com, Ambon – Ditengah hiruk-pikuk kehidupan sosial dan tantangan ekonomi yang makin pelik, Komunitas Pemuda Cinta Maluku (KPCM) menggagas sebuah momen spiritual yang menyentuh: Worship Night atau Malam Pujian dan Penyembahan, yang akan digelar di Lapangan Merdeka, Ambon, pada Selasa, 29 Juli 2025.
Dengan mengusung tema “Biarlah Semua yang Bernafas Memujimu”, kegiatan ini bukan hanya sekadar ajang puji-pujian, melainkan seruan kolektif untuk bersatu dalam damai dan harmoni, melampaui batas-batas perbedaan iman dan keyakinan.
“Kita tahu bersama bahwa hidup makin sulit, tapi kita diajarkan untuk tetap bersyukur dan bersandar pada Tuhan,” ujar Ketua KPCM yang juga Ketua Pelaksana acara, Body Mailuhu, kepada wartawan, Sabtu (26/7).
Menurut Body, Worship Night adalah ruang sakral di mana warga Maluku dari beragam latar belakang bisa duduk bersama, mengangkat suara dalam pujian, dan memohon berkat bagi tanah kelahiran.
“Ketika manusia mendekatkan diri pada Sang Pencipta, yakinlah, Tuhan akan mencurahkan damai dan berkat lebih besar lagi. Worship Night adalah ajakan untuk itu—untuk menyatu, bersyukur, dan berharap,” jelasnya.
Acara ini akan dipandu oleh Pdt. Yandi Manobe, dan dimeriahkan oleh sederet musisi rohani ternama, seperti Putri Siagian, Grezia Epiphania, Beto Habibu, Margi Sipahelut, Poly Malioy, Jean Christy, Dedy Wolantery, Chaken Supusepa, Niko Batabual, dan Meifhy Pattikawa.
Body juga menegaskan bahwa Worship Night terbuka bagi siapa saja, tanpa memandang agama, usia, maupun latar belakang.
“Ini bukan sekadar event rohani Nasrani. Ini perjumpaan hati untuk semua umat, termasuk saudara-saudara Muslim. Kita ingin menghidupkan kembali semangat orang basudara, dalam doa dan harmoni,” tambahnya.
KPCM turut mengapresiasi dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk WaDansat Brimob Polda Maluku AKBP Dennie Andreas Dharmawan, para relawan, sponsor, dan semua insan yang terlibat.
“Kita berterima kasih kepada semua yang sudah menyumbang waktu, tenaga, dan doa. Mari datang bersama. Biarlah setiap nafas kita menjadi pujian bagi Tuhan, dan malam itu menjadi titik awal Maluku yang lebih rukun, kuat, dan diberkati,” tutup Body penuh harap. (JB-01)






