Dr. Yashmin Seiff Dorong UMKM Maluku Go Global Lewat Produk Berbasis Rempah

Berita Utama626 Dilihat

Jb. Com, Ambon — Dorongan untuk membawa produk-produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maluku ke pasar internasional terus bermunculan. Salah satunya datang dari Dr. (Cand.) Yashmin Seiff, SH., MBA., Aesth. Dipl., M.Kn., seorang notaris sekaligus konsultan kecantikan dan herbal yang juga dikenal sebagai akademisi dan aktivis perempuan.

Yashmin menilai Maluku memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan potensial dikembangkan dalam bentuk produk kecantikan dan kesehatan. Ia menyebutkan bahwa selama ini potensi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.

“Kekayaan Tuhan ada di sekitar kita. Sayangnya, belum terolah dengan baik,” kata Yashmin dalam wawancara di Ambon, Senin (21/7).

Menurut Yashmin, Maluku selama ini hanya dikenal dengan komoditas pala dan cengkih. Namun di balik itu, ada banyak rempah dan tanaman lokal yang bisa menjadi bahan baku industri kosmetik dan obat tradisional. Ia menyebut produk seperti sampo herbal, balsem, minyak rambut, sabun, hingga kosmetik berbahan rempah dapat menjadi keunggulan kompetitif UMKM lokal.

Berbekal latar belakang pendidikan Magister Kenotariatan dari Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang dengan predikat Cumlaude, Yashmin tak hanya mengandalkan teori. Ia telah menyusun sistem pengembangan UMKM berbasis desa yang menyeluruh, mulai dari pelatihan pemilahan bahan baku, produksi higienis sesuai SOP, hingga pengawasan dari tenaga kesehatan dan BPOM.

“Saya ingin produk Maluku punya izin resmi, punya label yang layak ekspor. Saat wisatawan tiba di Bandara Pattimura, mereka bisa langsung membawa pulang produk lokal kita yang berkualitas,” ujarnya.

Tak hanya fokus pada produk, Yashmin juga menaruh perhatian besar pada pemberdayaan perempuan dan anak muda. Ia ingin agar masyarakat Maluku tak hanya menjadi konsumen, tetapi juga pencipta dan inovator.

“Pemberdayaan UMKM bukan hanya soal ekonomi, tapi juga tentang harga diri. Kita perlu berani tampil, hilangkan rasa malu dan takut untuk berkolaborasi,” tambahnya.

Yashmin juga mengajak perempuan Maluku untuk meneladani semangat pahlawan lokal, Martha Christina Tiahahu. Namun kali ini, bukan dengan tombak, melainkan dengan kreativitas dan inovasi produk.

Aktivitas Yashmin di berbagai komunitas perempuan, kebudayaan, serta forum nasional dan internasional menjadikannya figur kunci dalam menggerakkan transformasi UMKM berbasis potensi lokal. Ia berharap ada dukungan lebih kuat dari pemerintah daerah untuk membangun ekosistem usaha yang berpihak pada pelaku UMKM dan ekonomi kerakyatan.

Dengan pendekatan holistik dan visi jangka panjang, Yashmin Seiff menjadi representasi upaya serius menjadikan UMKM Maluku tidak sekadar bertahan, tetapi juga bersaing di pasar global. (JB-01)

 

Tinggalkan Balasan