Salakay, masyarakat KKT Pilih Pemimpin Jangan Lihat Janjinya, Tapi Lihat Rekam Jejak Perbuatanya

Kabupaten KKT, Politik3210 Dilihat

Jejak berita.Com, Saumlaki – Kader Partai PSI Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar,” Ricky Jauwerissa – dr. J. Ratuanak,” J. Salakay menyampaikan, tiba saatnya pemilihan 27 November 2024 memilih Pemimpin Bupati & Wakil Bupati, janganlah memilih seseorang hanya sekedar popularitas dan pencitraan saja.

Pilihlah pemimpin yang sudah jelas Visinya, dan sudah jelas rekam jejaknya. Pemimpin harus bersih, aspiratif, dan bisa menjadi problem solver.

Menyongsong pemilu 2024, masyarakat Tanimbar mencari pemimpin yang berjiwa nasionalis. Seorang pemimpin bukan hanya sekedar politisi yang hanya memiliki pemikiran jangka pendek. Seorang pemimpin yang baik itu yang memiliki pemikiran jangka panjang.

Selanjutnya ia mengatakan bahwa Pemimpin 2024 nanti merupakan critical poin untuk masa depan Tanimbar 5 tahun kedepan. Jika maka kita akan jatuh ke jurang yang besar,” tutur Salakay.

JS mengungkapkan saat ini partisipasi politik dari masyarakat Kabupaten Kepulauan Tanimbar sudah menurun. Banyak faktor yang menentukan, diantara adalah menurutnya kepercayaan masyarakat terhadap para praktisi politisi.

” Banyak faktor yang menentukan. Diantaranya adalah persepsi masyarakat yang menganggap adalah politik Tanimbar semakin kotor, akibat dari pelaku politik. Akibat dari pelaku politik yang terjebak dalam praktik – prakit haram, seperti, korupsi, sehingga masyarakat jadi jenuh, jadi apatis,” ujarnya.

Dirinya mengungkapkan bahwa index demokrasi Tanimbar masih rendah. Beberapa faktor menentukan adalah partisipasi masyarakat dalam pemilihan serta sejauh mana birokrasi menjadi netral dalam pemilu. Akibat politik tanimbar masih rawan manipulasi.

Dirinya mengajak mahasiswa, sebagai agen, untuk turut mencerdaskan rakyat termasuk dalam menuntun masyarakat untuk memilih pemimpin yang tepat. Bahkan menurut Salakay mahasiswa merupakan pilar keempat demokrasi, setelah eksekutif, legislatif, dan yudikatif,” tutupnya. (JB-03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *